Stroberi Sekipan: Segar dari Dataran Tinggi

Stroberi Sekipan: Segar dari Dataran Tinggi

Stroberi Sekipan, dari kaki Gunung Lawu, terkenal dengan rasa manis-asam segar dan tekstur juicy. Stroberi merupakan tanaman yang kaya vitamin C dan antioksidan. Petani lokal di sekipan memanen buah stroberi di pagi hari untuk menjaga kesegaran serta mengelola pertanian berkelanjutan dan wisata petik stroberi. Meski menghadapi tantangan, mereka terus menjaga kualitas kebun setiap harinya demi tumbuhnya buah stroberi yang baik dan manis.

Buah stroberi mengandung vitamin C tinggi, antioksidan sehingga baik untuk daya tahan tubuh dan kesehatan kulit. Buah ini cocok dikonsumsi langsung atau dioleh terlebih dahulu menjadi jus, selai, dan diolah menjadi dessert. Terletak di kaki Gunung Lawu, Stroberi Sekipan dikenal dengan rasa manis-asam yang segar, ukuran bite-sized dan berwarna merah cerah, dengan rasa yang seimbang antara manis dan asam, tekstur yang renyah namun juicy, dan ditanam langsung oleh para petani dengan cara tradisional untuk menjaga kualitasnya sehingga tetap alami. Simak selengkapnya di bawah ini untuk tahu cerita selengkapnya.


Proses Budidaya
Petani di Sekipan menggunakan metode yang ramah lingkungan, tanpa pestisida dan kimia berat. Setiap tanaman dirawat dengan metode tradisional (manual), dipanen di pagi hari agar kesegaran dari buah stroberi tetap terjaga. Buah stroberi sendiri mulai bisa dipanen dua bulan setelah ditanam. Saat musim kemarau, stroberi tumbuh lebih baik sehingga hasil panen di musim kemarau lebih melimpah jika dibandingkan dengan panen musim hujan. Saat musim hujan, petani harus lebih hati-hati karena buah stroberi yang mengandung terlalu banyak air akan mudah busuk. Untuk meminimalisir kerugian, banyak dari petani stroberi  yang beralih ke tanaman lombok atau cabai. Karakteristik tanaman stroberi sendiri sangat rentan dan high maintainance, tantangan yang sering kali harus dihadapi oleh petani adalah hama seperti ulat dan butung tilang. selain itu, tanah yang terlaiu lembab saat musim hujan membuat pertumbuhan stroberi kurang sempurna dan lebih cepat busuk. 

Oleh karena itu, petani stroberi di Sekipan harus betul-betul menjaga kualitas tanah dan  tanamannya, karena stroberi sendiri hanya bertahan lima hari setelah dipetik. Beberapa petani mulai mengolah stroberi yang tidak terjual menjadi selai dan minuman, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat buah yang gagal panen, sayangnya hal ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil petani, dan belum terintegrasi keseluruhannya. 

Petani-petani stroberi di Sekipan juga membuka wisata petik stroberi, di mana pengunjungnya bisa merasakan sensasi memetik stroberi langsung dari pohonnya. Wisata petik stroberi ini menjadi salah satu wisata paling favorit saat musim liburan, khususnya liburan sekolah. selain dijadikan salah satu wisata alam, stroberi juga di distribusikan ke berbagai kota lewat supplier yang sudah kerja sama dengan supermarket, dan dijual dengan metode bakul. Karena, stroberi merupakan buah yang fragile, proses pengemasannya juga sangat diperhatikan, buah stroberi harus ditaruh di alas kain atau sterofoam untuk mencegah terjadinya kerusakan saat dipetik dan dikumpulkan. 

Stroberi di Sekipan, juga dikelola langsung oleh kelompok tani muda yang sangat bersemangat untuk menjalankan pertanian yang sustain atau berkelanjutan. Kelompok tani muda ini aktif dalam berbagai kegiatan desa seperti event Sikso Rogo (event trail-run tahunan) yang banyak melibatkan warga dan petani. Petani stroberi di Sekipan juga punya sistem pertanian yang terpadu, di mana stroberi sisa yang tidak laku terjual bisa jadi pakan kambing, dan kotoran kambing bisa dipakai lagi untuk jadi pupuk alami. Jadi, semua berputar dan saling menguntungkan. 

Banyak dari petani di Sekipan ini juga tergabung dalam komunitas Bakul Petani yang membantu mereka menyalurkan hasil panen ke masyarakat luas. Tantangan lain yang dihadapi para petani stroberi di Sekipan adalah keterbatasan dalam biaya produksi, harga bibit yang mahal dan belum ada dukungan nyata dari pemerintah daerah setempat dalam budidaya stroberi ini, padahal potensi untuk stroberi di Sekipan sangat besar. Meskipun, belum banyak dukungan dari pemerintah daerah, para petani terus berharap untuk pemasaran yang lancar. 


Deskripsi Mengenai Produk

Stroberi Sekipan, dari kaki Gunung Lawu, terkenal dengan rasa manis-asam segar dan tekstur juicy. Stroberi merupakan tanaman yang kaya vitamin C dan antioksidan. Petani lokal di sekipan memanen buah stroberi di pagi hari untuk menjaga kesegaran serta mengelola pertanian berkelanjutan dan wisata petik stroberi. Meski menghadapi tantangan, mereka terus menjaga kualitas kebun setiap harinya demi tumbuhnya buah stroberi yang baik dan manis.